Perjuangan Dimas Menemukan Tiga Keponakan Yang Jadi Korban Kanjuruhan

DIMAS mutakhir peduli bahwa tiga keponakannya mungkin berprofesi bulan-bulanan tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, setiba di rumah. Ayah Astrid, khilaf seorang keponakannya, memberi peduli bahwa Astrid belum pulang.
Begitu pula dua keponakan Dimas lainnya, Haikal dan Irsyad. Menurut dia, tiga keponakannya itu tinggal bersama demi rumah sang nenek yang tidak suntuk dari rumahnya demi Mergosono, Kedungkandang, Kota Malang, tercantum.
Astrid masih kelas XI SMKN. Adapun Irsyad dan Haikal masih melungguh dekat bangku SMP. Orang tua Irsyad menetap dekat Tulungagung, sungguhpun orang tua Haikal dekat Jombang. ”Mereka nggak bareng klop saya berangkatnya ke Stadion Kanjuruhan bagi nonton Arema FC melawan Persebaya Surabaya,” kata Dimas.
Dimas sebenarnya jarang menonton langsung pertandingan dalam stadion. Namun, dia mengaku terus didesak temannya demi ikut. Dia menyebut tiga keponakannya senyampang ini juga tidak terkelak fanatik. ”Bisa jadi karena pertandingan derbi Jatim, jadi akhirnya datang ke stadion,” ungkapnya.
Bersama ayahanda Astrid, Dimas berinisiatif mencari titik benderang ke rumah lara (RS) antara sekitar stadion. Upaya itu membuahkan hasil antara RS Wava Husada Kepanjen. Namun, yang didapati tidak berbanding harapan. Astrid ditemukan paling dalam kondisi meninggal. ”Di ruang perawatan tidak ada, ternyata antara kamar jenazah,” ucapnya lirih.
Tetapi, demi RS tersebut dua keponakannya adapun lain tidak ada. Dimas kemudian mencari ke RS Teja Husada adapun berkariban memakai RS Wava. ”Mereka lagi kami temukan sudah meninggal demi sana,” katanya.
Dimas tidak mendapat penjelasan ciri adapun melangsungkan ketiga keponakannya meninggal. Dia menduga mereka tidak hanya kekurangan oksigen, tapi juga terinjak-injak. ”Banyak lebam hadapan wajah beserta tubuh mereka,” menyiahnya.
You may also like
