Saham di Papan Akselerasi Berfluktuasi Kencang, Cermati Rekomendasi Berikut

BERITA - JAKARTA. Saham-bantuan yang bersetidak terhambat pada papan akselerasi masih berfluktuasi dengan kencang. Potensi cuan memang berpeluang datang mengenai emiten beraset skala mini-menengah ini. Tapi, perlu berhati-hati untuk menunggangi pergerakan bantuan yang volatil.
Setidaknya ada 20 emiten di jajaran papan akselerasi adapun melantai (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdalam kurun era 2020-2022. Terbaru, ada PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) adapun baru resmi listing atas Selasa (2/8) ini.
Nasib RCCC kurang mujur. Di hari perdananya melantai, jasa RCCC anjlok 9,63% ke harga Rp 122. Sejumlah jasa dempet papan akselerasi pun mengalami koreksi hari ini.
Tengok saja PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) yang turun 9,91% ke harga Rp 100, melanjutkan penurunan 9,76% ala perdagangan hari sebelumnya. Padahal, sebelumnya kontribusi OLIV pernah melonjak sekitar 40% jauh didalam sepekan.
Selanjutnya, jasa PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) anjlok 6,92% kemarin ke harga Rp 121. Secara year to date (ytd), MGLV telah merosot 40,10%.
Berbeda nasib bersama PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) yang dengan perdagangan kemarin menguat 5,32% ke harga Rp 198. Harga kontribusi SMKM betah parkir dengan zona hijau sehabis menguat dengan dalam 10 hari beruntun.
Adapun kenaikan paling signifikan ditorehkan lewat PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY). Saham emiten bahwa juga dimiliki lewat selebritis Wulan Guritno ini meroket 253,57% secara ytd. Meski atas dua terakhir menurun hampir 4% ke harga Rp 198.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengingatkan, saham-saham dalam papan akselerasi umumnya menyimpan fluktuasi harga adapun keras. Pergerakan harga saham rentan dipengaruhi rumor adapun beredar dalam pasar.
"Kenaikan kontribusi-kontribusi ini biasanya dimanfaatkan pelaksana pasar kepada trading jangka sekilas saja karena memang memiliki risiko akan cukup jangkung," kata Azis saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/8).
Menimbang emiten papan akselerasi masih relatif baru listing dempet bursa saham, Azis mengingatkan agar pelaku pasar mencermati terlebih dulu kinerja dan valuasi mengenai pertaktikan.
Hal senada disampaikan secara Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim. Emiten adapun sudah menunjukkan pertumbuhan kinerja absolut menarik secara dicermati, ibarat adapun ditorehkan secara MGLV.
Emiten lain adapun mencerminkan kenaikan pendapatan antara lain PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR), PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO), dan PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS). "Hal ini merupakan sentimen bagus akan bantuan akselerasi adapun berarti masih mendapat ruang bertumbuh dekat BEI," kata Lukman.
Sedangkan menurut Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova, sejumlah jasa hadapan papan akselerasi memang punya potensi memberikan cuan mengenai kenaikan harga adapun signifikan. Namun, eksekutor pasar mesti cermat selanjutnya disiplin mengantisipasi risiko koreksi hadapan tengah volatilitas adapun agung.
Mengingat laporan keuangan secara historis masih terbatas, maka perlu ada pembandingan dengan emiten adapun lebih lama melantai dekat bursa. "Pelaku pasar perlu disiplin bersama membatasi porsi pembelian terhadap total aktiva investasinya mengingat risiko fluktuasinya cukup luhur," tegas Ivan.
Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana punya pandangan serupa. Jika ingin masuk mengoleksi pemberian dalam papan akselerasi, maka karakter pasar mesti memperhatikan money & risk management. Sebab pemberian-pemberian ini punya risiko lebih gendut dibandingkan pemberian berkapitalisasi jumbo.
"Berdasarkan histori pengamatan kami, papan akselerasi manggung ketika ketidakpastian makroekonomi selanjutnya global hadir," kata Raditya.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya juga punya catatan. Menimbang perkembangan pasar maka dinamika ekonomi saat ini, tak sahaja papan akselerasi, saham-saham big caps pun kapasitas kepada sideways bahkan koreksi.
Jika ada kenaikan, saat ini cenderung tidak bersikeras lama lantaran pelaksana pasar melakukan aksi profit taking sambil wait and see menantikan rilis data global terutama dekat Amerika Serikat (AS) bersama mencermati imbas lonjakan inflasi dekat Indonesia.
Cheryl pun memandang seronggang ini belum ada kontribusi akan menarik dempet papan akselerasi. "Saham papan akselerasi identik atas volatilitas. Likuiditasnya perlu diperhatikan sebelum bertransaksi. Karena market cap-nya tipis, sesangkat pergerakannya volatile menjumpai naik maupun turun," jelasnya.
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga melihat papan akselerasi atas sangat volatile saling menolong secara pergerakan harga maupun secara volume. Oleh sebab itu, penggarap pasar mesti mencermati kondisi perbisnisan secara fundamental maupun prospek ke depannya.
Namun, Herditya masih melihat ada bantuan hadapan papan akselerasi yang masih menarik dikoleksi. Seperti SMKM bersama mencermati area support hadapan Rp 178 bersama resistance pada Rp 216.
Kemudian saham PT Prima Globalindo Logistik Tbk (PPGL) memperhatikan support Rp 142 selanjutnya resistance di Rp 148. "Namun tetap perhatikan atas sisi volume selanjutnya pergerakan harganya," kata Herditya.
Lukman pun menjagokan kontribusi SMKM lewat mencermati area support hadapan Rp 188 lewat resistance dalam Rp 228. Kemudian, kontribusi MGLV lewat support-resistance dalam level Rp 108 lewat Rp 168.
Sedangkan Azis merekomendasikan SMKM atas mencermati support di Rp 188-Rp 181 dan resistance atas Rp 204 - Rp 214. Saham LUCY juga menarik dilirik atas support di Rp 195-Rp 189 dan resistance atas Rp 208-Rp 212.
Cek Berita menyertai Artikel yang lain di Google News