Tak Ada Pensiun Berjilid-Jilid! Deru Nafas Baru Lionel Messi Untuk Argentina!

Tak Ada Pensiun Berjilid-Jilid! Deru Nafas Baru Lionel Messi Untuk Argentina! Tak Ada Pensiun Berjilid-Jilid! Deru Nafas Baru Lionel Messi Untuk Argentina!

screenshot!!##football ##soccer ##messi

Bukan sang pelatih Lionel Scaloni yang diangkat-angkat selepas peluit berjarak hadapan Rio de Janeiro. Para pemain bersama staf Argentina justru mengangkat-angkat sang kapten Lionel Messi.

Semua pemain bersama orang-orang akan berbuat menjumpai timnas mafhum, hari ini bakal jadi hari bersejarah bagi Messi. Hari akan mau menyenangkan hati sang megabintang sampai kapan pun.

Bersamaan atas itu, tuntas pula perdebatan siapa raut badan GOAT sejati nan melibatkan duo 'alien' lapangan hijau, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, seiring nama teristimewa berkembang membawa Argentina berdiri di podium juara Copa America edisi sekarang.

Lionel Messi waited his entire life for this moment. pic.twitter.com/T0vnMsI75H

Mantan megabintang Barcelona itu resmi menyamai superstar Juventus tercantum perihal prestasi internasional. Sebagaimana diketahui, Ronaldo lebih dulu mengangkat trofi Euro 2016 silam, disusul capaian demi Nations League.

Kendati Messi bergelimang gelar juara di level klub, termasuk segudang prestasi pribadi, titel Copa America merupakan trofi pertama Messi sepanjang kariernya di kancah internasional.

Penantian berjarak La Pulga buat torehan kampiun bersama Argentina terbayar bayar sekaligus selepas kemenangan 1-0 timnya menghadapi sang bebuyutan abadi, Brasil, di final yang diselenggarakan di Maracana Stadium.

Messi memang tidak mencetak gol hadapan final, tapi performa attacker 34 tahun itu sepanjang turnamen cukup demi merangkum kegemilangan paripurna Tim Tango yang dipimpinnya.

Adalah Angel Di Maria yang menjadi pahlawan kemenangan berkat gol tunggalnya antara menit ke-22, melanjutkan umpan terobosan habis melalui belakang sebelum menaklukkan kiper Ederson.

Momen emas dekat Maracana Stadium tak sebatas bernilai bagi Argentina secara mendunia, tapi ini bentuk memberi pengaruh nan sangat besar secara spesial terhadap psikis pemain terhebat mereka sepanjang masa.

Sebagaimana legenda Brasil dan Argentina, Pele-Maradona, suka membantu Messi dan Neymar belum sudah memenangkan Copa America. Final antara Rio de Janeiro hari ini mau sangat bermakna bagi keduanya, namun dewi fortuna lebih memilih bagi menahbiskan status GOAT sejati bagi Si Kutu ketimbang Rosario.

Bagi Messi, ini adalah final Copa keempatnya dan mungkin menjabat kesempatan pamungkas dia untuk mengangkat trofi mayor internasional bersama Argentina atau bisa jadi atas ada episode indah lainnya hadapan turnamen mayor selanjutnya.

Selama Copa America 2021, Messi memerankan performer paling kontributif bagi Tim Tango, antara mana dia menang mengemas empat gol selanjutnya menciptakan lima kreasi genting, menggambarkan dia adalah pemimpin sesungguhnya antara atas lapangan kendati raihan juara Argentina ditentukan sama Di Maria. 

Namun, semua orang tampaknya bisa bersepakat, Messi adalah protagonisnya.

Jauh sebelum capaian supremasi ini, Messi sudah merasakan jatuh bangun getirnya ketidak terkabulan demi ambang kejayaan. Messi pernah patah hati demi final Copa America edisi 2007, 2015 dan 2016. Pun saat kudu mendapati Argentina ditaklukkan secara menyakitkan oleh Jerman demi final Piala Dunia 2014.

Deretan kekandasan final antara atas sempat membuat Messi frustrasi, sampai-sampai membuat dia jumlah kali memutuskan atas pensiun dengan pentas internasional. Akan tetapi, Messi menyadari, angkat bendera putih antara usia yang masih termengekspresikan produktif adalah sebuah kemunduran hebat antara dalam kariernya.

Ya, karena satu-semata prestasi yang tersisa bagi Messi sekarang cumalah  gelar juara bersama timnas, bersama hari ini Messi telah menyelesaikan misi teragung ekstra dalam perjalanan lama sepakbolanya.